JAKARTA - Keterlibatan artis dalam panggung politik sangat marak pada Pemilu 2009 lalu. Namun, menerima artis untuk menjadi anggota legislatif tidak bisa hanya semata-mata karena ketenarannya saja.
Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro berpendapat, secara umum partai-partai yang berlaga dalam Pemilu 2014 mendatang harusnya terlebih dulu melakukan evaulasi kinerja kader-kadernya di kursi legislatif sebelum mereka menarik seseorang dari kalangan artis untuk menjadi calon legelatif.
"Karena parlemen ini kan merupakan perpanjangan dari parpol, seharusnya calon yang diusung itu harus capable. Nah kalau semuanya itu cuma berazaskan asal memperoleh banyak suara dengan memilih calon dari kalangan artis, mau jadi apa negeri ini?," kata dia saat berbincang dengan Okezone, Minggu (27/1/2013).
Jika parpol terus menarik dari orang awam seperti dari kalangan artis untuk di jadikan calon legislatif, sambungya, maka sudah terjadi kerusakan pola pikir di kalangan partai politik.
"Kalau semuanya dari orang awam, bisa kacau. Nanti ditanya soal hak interpelasi itu apa? enggak tahu, ditanya hak angket bagaimana? enggak ngerti. Ya gimana mau bikin undang-undang, kalau yang dasar-dasar saja enggak ngerti. Kalau terus-terusan kaya gini, menurut saya ada kerusakan pola berpikir di partai," tandasnya.
(Tri Kurniawan)