Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kepala BMKG: El Nino, Siapa Takut?

Advertorial , Jurnalis-Kamis, 20 Agustus 2015 |12:59 WIB
Kepala BMKG: <i>El Nino</i>, Siapa Takut?
A
A
A

JAKARTA - Musim kemarau panjang yang sedang di alami Indonesia akhir-akhir ini membuat masyarakat mengalami kepanikan yang hebat. Oleh karenanya, masyarakat bertanya-tanya kapan musim kemarau panjang ini akan berakhir?

Mengingat warga di beberapa wilayah mengalami dampak buruk dari kemarau panjang tersebut, seperti gagal panen dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Menjawab keresahan masyarakat, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa masyarakat tak perlu panik menyikapi musim kemarau panjang di Indonesia, sebab hal tersebut hanya bersifat sementara.

BMKG menjelaskan, bahwa gejala kekeringan tersebut termasuk perubahan iklim biasa yang disebut El Nino. El Nino bukanlah gelombang panas, El Nino juga bukan badai. El Nino merupakan fenomena yang terjadi karena alam melakukan “koreksi” untuk mencari kesetimbangan.

Oleh karenanya, ini merupakan kejadian berulang. Dapat dicatat, sejak dunia ini diciptakan, kekeringan jangka panjang dan hujan silih berganti. Manusia tidak dapat mengubahnya. Umat manusia hanya bisa memitigasi dampak resiko kemunculannya.

“Fenomena El Nino tersebut terjadi karena meningkatnya suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Ekuator di sebelah barat Amerika Selatan di atas rerata klimatologisnya. Peningkatan suhu terjadi di wilayah yang sering juga disebut sebagai kolam hangat (warm pool) di Pasifik. Semua negara di dunia, terutama negara-negara yang secara langsung berbatasan dengan Samudera Pasifik, melakukan pengamatan secara serius,” kata Andi Eka Sakya, Kepala BMKG kepada Okezone.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement