ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif mendesak Iran ikut terlibat perdebatan mengenai keamanan di Yaman. Sementara Parlemen Pakistan masih terus membicarakan kemungkinan Pakistan untuk memenuhi permintaan Arab Saudi dan ikut melancarkan serangan militer ke Yaman.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif memulai kunjungan dua harinya ke Pakistan pada Rabu, 8 April 2015, dan isu mengenai Yaman diperkirakan akan menjadi topik utama pembicaraan kedua negara. PM Sharif menyatakan akan sangat terbuka mengenai saran-saran dari Iran.
“Iran juga sebaiknya ikut terlibat dalam diskusi dan mengevaluasi apakah kebijakan mereka tepat atau tidak,” kata PM Sharif, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/4/2015).
Arab Saudi telah meminta Pakistan untuk ikut bergabung dengan koalisi teluk yang dipimpinnya, dan mulai melancarkan serangan udara ke Kelompok Houthi di Yaman. Namun, tidak ada satu pun anggota Parlemen Pakistan yang menyetujui rencana ini.
Keterlibatan Pakistan dalam konflik di Yaman dikhawatirkan memicu kemarahan Iran yang merupakan pendukung Kelompok Syiah Houthi. Selain itu, bergabungnya Paskitan dengan Arab Saudi juga dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sektarian di dalam negeri Pakistan.
Di lain pihak Pakistan berutang kepada Arab Saudi yang terus memberikan bantuan finansial dan mencegah negeri itu jatuh ke sebuah krisis.
(Hendra Mujiraharja)