JAKARTA – Deudeuh Alfi Sahrin yang tewas dibunuh pelanggannya ternyata seorang penjaja seks. Bukan karyawan restoran seperti yang keluarganya tahu selama ini. Karena itu, keluarganya diperkirakan akan mendapat sanksi sosial.
Komisioner Komnas Perempuan Masruchah mengatakan, masyarakat akan sulit menerima keluarga Deudeuh. Oleh karena itu, ia menyimpulkan keluarga Deudeuh adalah korban dari kelakuan anggota keluarganya sendiri.
“Ketika perempuan ini meninggal ada sejumlah hal yang menjadi korban. Keluarganya menjadi korban karena tekanan masyarakat,” ujarnya kepada Okezone, Kamis (15/4/2015).
Sebab itu, Masruchah mendesak pemerintah memulihkan kehidupan sosial keluarga Deudeuh. Jika tidak, trauma keluarga Deudeuh tidak akan hilang.
“Ini harus jadi perhatian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Sosial. Kehidupan keluarga korban harus dipulihkan,” tuturnya.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga didesak mengusut kematian Deudeh hingga tuntas. Pelaku mesti ditindak secara adil.
Sebelumnya Polda Metro Jaya telah menetapkan Rio Santoso sebagai pembunuh Deudeuh. Rio membunuh korban usai bersenggama di kamar kosnya di Tebet, Jakarta Selatan. Kepada polisi, Rio mengaku membunuh korban karena tersinggung disebut bau. Di dekat jenazah korban ditemukan alat kontrasepsi berisi sperma.
(Misbahol Munir)