REYKJAVIK - Munculnya nama Perdana Menteri (PM) Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson dalam bocoran dokumen Panama Papers, menimbulkan demonstrasi besar-besaran di Negara Skandinavia (Eropa Utara) itu.
Gunnlaugsson yang mulai menjabat sebagai PM Islandia pada 2013, dianggap menyembunyikan harta kekayaannya di perusahaan offshore di Virgin Island, Inggris dan tidak mengumumkannya kepada publik.
Hal ini membuat rakyat Islandia geram terhadap pemerintahnya dan menuntut pengajuan mosi tidak percaya dan pengunduran diri sang PM.
Kemarahan ini semakin menjadi setelah PM yang terkait Panama Papers itu, justru menertawakan reaksi rakyat atas ancaman protes tersebut. “Tampaknya tidak semua orang akan hadir,” katanyadalam sebuah wawancara dengan media setempat.