WASHINGTON – Senator Texas Rafael Edward “Ted” Cruz secara resmi mendukung calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Padahal, keduanya sempat terlibat persaingan sengit dalam pemilihan pendahuluan (primary) di 50 negara bagian sepanjang 2016.
“Setelah berbulan-bulan mempertimbangkan dengan cermat, berdoa, dan mencari hati nurani sendiri, saya telah memutuskan bahwa pada hari pemilihan, saya akan memilih calon Partai Republik, Donald Trump,” ujar Cruz dalam akun Facebook, disitat The Guardian, Sabtu (24/9/2016).
“Dua hal yang mendasari keputusan saya. Pertama, tahun lalu saya berjanji mendukung kandidat Partai Republik dan saya ingin menepati janji itu. Kedua, meski berbeda pandangan dengan kandidat kita, saya tidak bisa menerima Hillary Clinton,” imbuh pria berusia 45 tahun itu.
Ted Cruz beralasan, Hillary Clinton sangat tidak pantas menjadi Presiden AS menggantikan Barack Obama. Kebijakan-kebijakan yang akan diambil mantan Ibu Negara AS itu disebutnya akan melukai jutaan warga Negeri Paman Sam.
Donald Trump dan Ted Cruz saling serang dalam serangkaian primary. Donald Trump bahkan menyerang Heidi –istri Ted- karena penampilannya. Ayah Ted Cruz juga tidak ketinggalan diserang Trump dengan tuduhan terlibat pembunuhan mantan Presiden John Fitzgerald Kennedy.
Selama mengarungi primary, Ted Cruz hanya memperoleh 551 suara dari delegasi Partai Republik. Sementara, Donald Trump memperoleh 1.447 suara. Dibutuhkan sedikitnya 1.237 suara delegasi agar diusung oleh Partai Republik untuk pemilihan presiden pada 8 November 2016.
(Wikanto Arungbudoyo)