Sambil menunggu informasi lebih lanjut, semua jalan menuju Mali saat ini diawasi. Pemerintah tidak ingin lagi kecolongan dengan adanya warga negara asing yang diculik.
Kelompok bersenjata dari Mali dalam sebulan terakhir dikabarkan memang tengah gencar menyerang kemah pengungsi di Niger. Sekira 22 tentara Niger tewas dan tiga lagi terluka awal bulan ini saat melindungi kemah pengungsi di Tahoua, timur laut Niamey, yang disasar oleh para pria bersenjata dari Mali.
Selain kelompok bersenjata, ancaman lain yang sering menghantui Niger datang dari bagian tenggara. Mereka adalah kelompok jihadis Boko Haram yang sudah bersumpah setia kepada ISIS.
Pada 2011, dua warga negara Prancis juga pernah diculik dari suatu restoran di Niamey. Keduanya ditembak mati ketika otoritas Niger tengah berupaya membebaskan mereka. Setahun sebelumnya, lima karyawan perusahaan energi Prancis, Areva di Niger diculik Magreb, kelompok sayap Al Qaeda. Saat itu, para korban sedang berada di tambang uranium di Arlit, utara Niger. Korban pertama yang dibebaskan adalah satu-satunya sandera perempuan. Baru kemudian sisanya dibebaskan pada 2013.
(Silviana Dharma)