SEOUL – Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye mengumumkan rencana mengundurkan diri (resign) sebelum masa jabatannya berakhir pada Februari 2018. Pengunduran diri ini disinyalir akibat tekanan dari berbagai arah yang disebabkan skandal politik Presiden Korsel tersebut.
Pengumuman itu disampaikan oleh Park dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi. Pada penyampaiannya, ia juga memberikan komentar mengenai skandal korupsi yang menyeret teman lama dan ajudannya.
“Saya akan menyerahkan nasib saya, termasuk pemendekan masa jabatan sebagai presiden, kepada Majelis Nasional (Parlemen Korsel). Jika partai penguasa dan oposisi membahas serta menemukan rencana untuk mengurangi kebingungan dalam urusan negara dan memastikan pemindahan pemerintahan yang aman. Saya akan mengundurkan diri sebagai presiden Korsel melalui proses yang dinyatakan dalam hukum,” tutur Park dalam pidatonya, sebagaimana dikutip dari CBC, Selasa (29/11/2016).
Kejaksaan Negeri Ginseng menduga Presiden Korsel Park Geun-hye terlibat korupsi yang dilakukan Choi Soon-sil dan dua mantan ajudannya. Ketiga orang tersebut sudah dijatuhi berbagai dakwaan, salah satunya terkait persekongkolan penyalahgunaan kekuasaan.
Sejak pekan kemarin, para anggota partai oposisi terus menyuarakan pemakzulan terhadap Park. Tidak hanya dari lawan politik, suara-suara meminta Park untuk mundur juga dikeluarkan oleh para anggota parlemen yang berasal dari partai penguasa.
(Rifa Nadia Nurfuadah)