Kemenangan Sistem
Segala prediksi mentah di hari pemilihan, 8 November 2016. Hillary Clinton boleh-boleh saja unggul dari Donald Trump dalam popular votes. Akan tetapi, Hillary kalah dalam sistem electoral votes dari Trump. Electoral votes ditentukan oleh lembaga bernama Electoral College. Setiap negara bagian mengirimkan delegasi ke lembaga tersebut yang nantinya akan memilih presiden dan wakil presiden.
Usai Pilpres AS pada 8 November 2016, mereka memberikan suara berdasarkan suara mayoritas pemilih di negara bagian masing-masing yang biasanya dilakukan pada Rabu pekan kedua Desember. Untuk Pilpres AS 2016, electoral college dijadwalkan berlangsung pada 19 Desember. Anggota Electoral College berjumlah 538 orang. Dibutuhkan minimal 270 suara untuk memenangkan pemilihan presiden. Sebanyak 48 negara bagian memperbolehkan kandidat unggul menyapu semua suara. Dengan kata lain, kandidat yang meraih jumlah suara terbanyak di suatu negara bagian, otomatis mengambil semua jatah electoral votes negara bagian tersebut.
Ambil contoh Donald Trump di Texas. Negara bagian yang terkenal dengan koboinya itu memiliki 38 suara. Jika kandidat Partai Republik itu memenangi suara rakyat di Texas, maka elector dari Texas otomatis memberikan suara bagi Trump. Namun, sistem tersebut tidak berlaku di negara bagian Maine dan Nebraska. Nebraska memiliki jatah lima suara, yakni tiga untuk kongres distrik dan dua senator. Dua dari lima suara secara otomatis masuk ke pemenang suara rakyat dalam Pilpres AS di negara bagian tersebut. Sementara tiga jatah lainnya diberikan kepada pemenang suara rakyat dari setiap distrik.
Berdasarkan penghitungan yang diakukan New York Times, Hillary Clinton berhasil meraih 65.818.318 suara (48,1%) sementara Donald Trump meraih 62.958.211 (46,0%) dalam popular votes. Akan tetapi, Trump unggul 306 suara berbanding 232 suara milik Hillary Clinton dalam electoral votes yang jauh lebih menentukan. Sejumlah negara bagian kunci seperti Florida (29 suara), Texas (38 suara), Ohio (18 suara), dan Pennsylvania (20 suara) berhasil direnggut Donald Trump meski Hillary Clinton menyapu suara di California (55 suara) dan New York (29 suara).