Menurut pernyataan Kementerian Transportasi Iran yang dirilis kantor berita Tasnim, semua perusahaan transportasi dilarang mengangkut bahan bakar antara Iran dan wilayah Kurdi Irak "sampai pemberitahuan lebih lanjut."
BACA JUGA: Nah! AS Tolak Akui Hasil Referendum Kurdi Irak
Tekanan yang meningkat dari negara-negara sekitar itu terjadi sehari setelah Irak memberlakukan larangan penerbangan internasional ke wilayah tersebut.
Pekerja kemanusiaan mengatakan pembatalan penerbangan bisa "berdampak buruk" bagi kehidupan 1,6 juta pengungsi dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal di kawasan itu.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, dalam pernyataan tertulis, mengatakan "kendali pemerintah pusat atas pelabuhan udara dan darat di wilayah Kurdistan bukan untuk membuat kelaparan, mengepung dan mencegah distribusi pasokan kepada warga di wilayah itu seperti yang dituduhkan oleh beberapa pejabat daerah Kurdistan."
(Rifa Nadia Nurfuadah)