SEOUL - Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel), Kang Kyung-wha mengingatkan, program nuklir Korea Utara (Korut) harus diselesaikan lewat jalan diplomasi, bukan invasi militer. Perkataan itu diucapkan menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Seoul.
BACA JUGA: Jelang Kedatangan Donald Trump, Korsel Jatuhkan Sanksi kepada 18 Warga Korut
“Perang tidak boleh terjadi lagi di Semenanjung Korea. Resolusi untuk isu nuklir Korea Utara harus dilakukan secara damai dan diplomatis,” ujar Kang Kyung-wha dalam sebuah wawancara khusus, mengutip dari NBC News, Selasa (7/11/2017).
Sebagaimana diberitakan, Trump bertolak ke Seoul setelah menyelesaikan agendanya di Jepang. Politikus Partai Republik itu akan berada di Negeri Ginseng pada 7-8 November dengan agenda utama membahas isu Korea Utara (Korut) bersama Presiden Moon Jae-in.
BACA JUGA: Jelang Kunjungan Trump, Menhan AS Sambangi Korsel
Orang nomor satu di AS itu dikenal senang melontarkan kata-kata provokasi untuk Korut. Trump pada September lalu pernah menyatakan bahwa AS bisa menghancurkan Korut jika memang terpaksa. Akan tetapi, Kang mengingatkan untuk lebih berhati-hati pada opsi militer.
“Negara ini tumbuh dari kehancuran total setelah Perang Korea, dan selama 6-7 dekade kita telah menjadi negara dengan demokrasi, ekonomi, dan pasar yang berkembang pesat. Ide akan perang yang tidak terbayangkan dapat menghapus semua pencapaian itu,” urai Kang Kyung-wha.