TEHRAN - Irak dan Iran, tengah dilanda musibah. Gempa bumi berkekuatan 7,3 SR mengguncang perbatasan kedua negara hingga menewaskan setidaknya 332 orang serta melukasi sedikitnya 2.500 orang lainnya.
Gempa diketahui berpusat di Penjwin, Provinsi Sulaimansyah, Irak, dekat perbatasan dengan Iran. Sementara itu, Provinsi Kermansyah dan Khuzestan, menjadi dua wilayah yang terkena dampak parah.
Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menyatakan, belum ada laporan korban dari kalangan warga negara Indonesia (WNI). Data Kemlu mencatat, jumlah WNI di Iran sekira 295 orang dan di Irak sekira 700 orang, sebagian besar di wilayah Otonomi Kurdistan.
BACA JUGA: Irak dan Irak Diguncang Gempa 7,2 SR, Korban Tewas Naik Jadi 332 Orang
Kedutaan Besar RI (KBRI) Bagdad dan KBRI Teheran terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta simpul-simpul WNI di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, KBRI Iran melalui surat bernomor 501/SOSBUD/XI/2017 juga mengimbau agar WNI di negara tersebut meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan, termasuk berhati-hati sekiranya hendak melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa.
"Bagi WNI yang sedang berada di sekitar lokasi yang terkena dampak gempa atau akan melakukan perjalanan ke sekitar lokasi tersebut agar selalu membawa identitas diri (ID/paspor atau identitas lainnya)," demikian bunyi surat tersebut, seperti diterima Okezone, Senin (13/11/2017).
BACA JUGA: Korban Gempa di Iran-Irak Bertambah Menjadi 168, Tidak Ada Laporan WNI Jadi Korban