BANDUNG - Bupati Bandung Barat Abubakar dibawa petugas yang diduga berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (11/4/2018) sore.
Penjemputan Abubakar dilakukan di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung. Di sana, Abubakar sendiri dikabarkan menjalani kemoterapi karena ia mengidap kanker.
Setelah proses kemoterapi selesai, Abubakar dibawa sekira pukul 17.35 WIB. Tapi, dibawanya Abubakar nyaris tidak diketahui oleh wartawan yang sudah menunggu sejak pukul 12.00 WIB.
Itu karena mereka beserta Abubakar tidak keluar melalui pintu keluar di Gedung Yosef lantai empat yang merupakan laboratorium stroker unit intermediate care, atau tempat Abubakar menjalani kemoterapi.
Penyidik KPK membawa Abubakar masuk ke dalam lift yang tersambung melalui ruangan terapi. Wartawan yang menunggu di sekitar pintu keluar pun kecolongan. Sebab, informasi yang didapat, tidak ada pintu keluar lain dari ruangan terapi Abubakar.
(Baca juga: KPK Periksa 6 PNS yang Terjaring OTT di Bandung Barat)
Merasa curiga mereka sudah membawa Abubakar, pukul 17.35 WIB, wartawan kemudian memencet tombol lift di dekat ruang terapi yang jaraknya tak jauh dengan pintu keluar.
Pintu lift pun tak lama kemudian terbuka. Di dalam lift ternyata terlihat sudah ada Abubakar dan beberapa orang yang diperkirakan merupakan petugas KPK.
Abubakar terlihat dalam posisi membelakangi pintu lift. Ia memakai kemeja putih dan menggunakan kursi roda. Sedangkan di sekelilingnya ada beberapa orang yang mengawal.
(Baca juga: OTT di Bandung Barat, Enam Orang Dibawa ke Gedung KPK)
Wartawan pun mencoba meminta konfirmasi dari Abubakar dan petugas yang membawanya. Tapi, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.
Pintu lift kemudian kemudian ditutup dan tidak ada wartawan yang bisa masuk. Setelah itu, wartawan kehilangan jejak Abubakar dan petugas. Padahal, wartawan di lokasi sudah menunggu sejak pukul 12.00 WIB.
Informasi yang dihimpun di lokasi, Abubakar menjalani kemoterapi sejak pukul 10.00 WIB. Ia rutin menjalani kemoterapi akibat penyakit yang dideritanya.
Tidak diketahui alasan dibawanya Abubakar oleh mereka. Belum ada keterangan resmi soal kasus yang menjerat bupati dua periode tersebut. Dari pihak rumah sakit pun tidak ada keterangan resmi.
Tapi, beberapa wartawan di lokasi sempat melihat tanda pengenal salah seorang petugas sebelum proses penjemputan. Ia memakai tanda pengenal yang terdapat logo KPK.
Tanda pengenal itu tergantung di bagian celana. Tapi, setelah diketahui, pria itu langsung menyembunyikan identitasnya karena jumlah wartawan mencapai puluhan.