Keamanan dan Konflik Jadi Penghambat Kemajuan Perempuan di Timur Tengah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 04 Mei 2018 17:01 WIB
Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Mashoumeh Ebtekar. (Foto: Roy/Okezone)
Share :

BACA JUGA: Perempuan Suriah Melajang dan Lesbian Akibat Perang

Bahkan negara yang relatif damai seperti Arab Saudi dan Lebanon pun dalam keadaan tegang dengan kemungkinan pecahnya perang dengan negara tetangga mereka, Yaman dan Israel. Situasi seperti ini, menurut Wapres Masoumeh, menghambat kemajuan, tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga anak-anak dan kawasan Timur Tengah secara umum.

“Kita melihat agresi di Irak dan Libya, di Palestina saat ini tengah berlangsung pendudukan. Rakyat Palestina selama beberapa generasi yang tinggal di kamp. pengungsi. Ini saya pikir hambatan utama untuk kemajuan perempuan di wilayah kita,” lanjutnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa Iran juga pernah mengalami masa-masa konflik dengan berlangsungnya Perang Irak-Iran pada 1980-1988.

“Iran saat ini memiliki kedamaian dan keamanan, ini karena kekuatan bangsa kami. Kami (Iran) telah mengalami perang yang diumumkan oleh Saddam (Hussein) selama delapan tahun terhadap negara kami, dan kami bertahan dari semua masa-masa sulit dan sekarang kami memiliki era perdamaian dan stabilitas.”

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya