“Hal itu juga sudah diatur UU TNI Pasal 7 (2) tentang tugas pokok TNI yang salah satunya mengatasi aksi terorisme,” ujarnya.
Dalam institusi TNI setiap angkatan memiliki satuan khusus antiteror. Misalnya Angkatan Darat (AD) ada Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor-81), Angkatan Udara ada Detasemen Bravo (Denbravo) 90, dan di Angkatan Laut ada Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). Ketiga satuan itu akan dimasukkan dalam Koopssusgab.
Berikut profil ketiga pasukan elite khusus antiteror TNI tersebut:
Denjaka
Datasemen Jala Mangkara (Denjaka) adalah datasemen khusus TNI Angkatan Laut (AL) yang personelnya gabungan dari pasukan elit terbaik Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Korps Marinir. Denjaka dipercaya sebagai salah satu pasukan elit terkuat di dunia. Kemampuan seorang personel Denjaka setara dengan 100 lebih TNI biasa.
Seleksi untuk jadi prajurit Denjaka sangat ketat, selain harus punya fisik dan mental yang kuat, juga wajib ber-IQ tinggi. Pendidikannya pun sangat keras, seperti dilempar ke laut dalam keadaan tangan dan kaki terikat, harus bertahan sendiri di hutan berhari-hari dengan tanpa bekal, bahkan terjun dari ketinggian yang sulit dideteksi musuh.