Menurut dia tradisi gemohing di zaman lalu benar-benar memberi kemudahan bagi warga desa dan atau kampung, terutama bagi warga yang secara ekonomi miskin. Warga lainnya secara sukarela datang dan membantu membuka kebun atau kebutuhan masyarakat itu dengan tanpa bayaran.
"Jadi kelompok gemohing itu secara sukarela datang tanpa biaya lalu bersama pemilik kebun membuka kebunnya," katanya memberi contoh.
Dari aspek kemampuan, dengan luasan lahan di atas 1 hektare tidak mungkin dibersihkan sendiri. Dengan kelompok gemohing yang beranggotakan 40 sampai 50 orang ladang seluas itu bisa dibersihkan dalam sehari.
Dalam perjalanan, dengan perkembangan hidup saat ini, gemohing lalu juga merambah hingga ke sejumlah kegiatan masyarakat lainnya, misalnya membuka jalan kampung atau drainase kampung. "Namun sayang sekarang sudah mulai berubah orientasinya. Banyak kelompok gemohing yang mulai menerapkan tarif bagi sejumlah bantuan pekerjaan," katanya.
Anggota gemohing terdiri atas pria dan wanita, rata-rata berusia di atas 15 tahun. Jika ada yang mengutus anggota berusia di bawah 15 tahun, ketua Gemohing akan menolaknya bergabung. Hal ini dilakukan berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan dalam bekerja. Risiko kecelakaan bagi anak-anak di bawah 15 tahun juga besar karena mereka belum terampil bekerja.