Di titik ini, selain melambangkan gotong royong dan kebersamaan, gemohing adalah simbol dari kekuatan sosial masyarakat Lamaholot yang sejak dulu memilih hidup bersama sebagai saudara untuk saling membantu meringankan beban pekerjaan yang dialmi.
"Itu artinya semangat itu penting harus terus diwariskan hingga keabadian demi menjaga nilai dan kekuatan sosial yang ada dan tumbuh dalam masyarakat di era globalisasi yang cenderung individualistis ini," katanya.
Seorang Warga Pulau Lembata Gabriel S Kotan mengaku, tradisi gemohing sampai saat ini masih terjaga dan dipakai dengan semangat lama tanpa bayar alias gratis. Warga Lodoblolong, Desa Lodotodo Kowa Lera Gere, Kecamatan Leba Tukan, Kabupaten Lembata itu mengatakan, gemohing sarat dengan makna kehidupan orang Lamaholot. Ada nilai gotong royong, persaudaraan, keadilan, hak asasi manusia, dan hukum adat.
Berkaca kepada teori bahwa manusia diciptakan tidak sendiri dan mustahil hidup sendiri, maka seorang manusia membutuhkan seorang manusia lainnya. Dalam konteks itu, hukum adat akan menjadi dasar pijak keharmonisan antarsesama warga Lamaholot. Dari sisi itulah, tradisi gemohing ini setidaknya menjadi cerminan bagaimana masyarakat merekatkan kebersamaan membangun kehidupannya secara bersama, mencapai satu kesejahteraan yang menjadi cita-cita bersama.
(Mufrod)