Selain di Bekasi, Ini Deretan Kasus Pembunuhan Satu Keluarga Tahun 2018 Silam

, Jurnalis
Jum'at 16 November 2018 18:35 WIB
Kasus Pembunuhan di Bekasi (Foto: Okezone)
Share :

Pembunuhan Satu Keluarga di Palembang

Satu keluarga ditemukan tewas di Perumahan Vila Kebon Sirih, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu, 24 Oktober 2018 silam. Satu keluarga yang terdiri dari empat anggota keluarga, yakni Fransiskus Xaverius Ong (47), dan istrinya Margareth Yentin Liana (45), serta kedua anaknya Raffael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11). Ditemukan tewas dengan luka tembak di tubuhnya. Empat jenazah itu ditemukan oleh asisten rumah tangganya yang datang kerumah tersebut pada pukul 06.00 WIB.

Penjaga rumah korban, Nanang (42) mengetahui kejadian tersebut usai asisten rumah tangga itu menjerit histeris. Sontak membuat para warga masuk ke rumah Fransiskus dan menemukan pesan wasiat yang diduga ditulis oleh Fransiskus sebelum kejadian pembunuhan tersebut. Pesan tersebut bertuliskan, 'Aku sudah sangat lelah. Maafkan aku. Aku sangat sayang anak dan istriku. Choky dan Snowi. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini'.

"Saat ditemukan posisi anak korban berada dalam tertelungkup di kamarnya masing-masing sedangkan ayah dan ibunya ada di kamar atas," ujar Nanang.

Diketahui, Choky dan Snowi merupakan anjing kesayangan keluarga Fransiskus yang juga ditemukan mati dalam kondisi tertembak dan direndam dalam bak kamar mandi. Bukan hanya itu, Fransiskus pun sempat mengirimkan pesan WA di grup komplek tersebut pada Rabu pukul 02.48 WIB. Yakni tertulis 'Maafkan aku teman-teman. Kenanglah kebaikanku saja. Jangan membicarakan keburukanku. Jalan kalian masih panjang.'

Motif pembunuhan satu keluarga di Palembang, selain permasalahan keluarga ditemukan berupa rekaman yang menunjukan FX (45) terlilit hutang sejumlah 8,9 miliar. Rekaman tersebut ditemukan sekira pukul 00.46 WIB sebelum melakukan aksinya.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, kasus tersebut dipastikan bunuh diri. Ini berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil ilmu investigasi serta keterangan keluarga.

Zulkarnain memaparkan, berdasarkan hasil autopsy FR terbukti bunuh diri usai membunuh istri dan kedua anaknya. FR menembak anggota keluarganya dan bunuh diri dari jarak yang sangat dekat. Peluru tersebut memiliki kedalaman sekitar 30 centimeter.

Namun dia tidak bisa memastikan siapa korban pertama yang dibunuh FR. Namun diketahui sebelum menembakkan kepalanya menggunakan senjata api (senpi) jenis Revolver, owner CV Frantincom ini membunuh istrinya di atas kasur kamarnya terlebih dahulu.

“Ada empat proyektil yang bersarang di otak keempat korban. Tapi tidak sampai tembus ke kepala belakang. Ini ditembakkan dari jarak dekat,” ujarnya.

Zulkarnain menekankan, kasus ini ditutup karna merupakan kasus bunuh diri.

"Belum ada laporan ke polda soal pihak-pihak yang dirugikan. Tapi meskipun ada, kasus ini sudah ditutup karena pelaku sudah melakukan bunuh diri," tandasnya.

Jasad keempat korban dikremasi di Krematorium Sampurna, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Kerikil, Kecamatan Kemuning sekitar pukul 10.00 WIB, jasad FR dan RF dikremasi lebih awal. Sedangkan, tubuh MG dan KT dikremasi sekitar pukul 15.00 WIB.

Darwis Hidayat, Pengurus Krematorium Sampurna TPU Talang Kerikil Palembang mengatakan, pada hari Sabtu 27 Oktober 2018 pagi, keluarga korban akan berkumpul di ruangan kremator dan membawa abu korban pembunuhan satu keluarga ini ke Sungai Musi.

"Sesuai kesepakatan keluarga, abu korban akan dibawa dan dilarung (disebar) ke Sungai Musi," ujarnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya