Hal ini dikarenakan Xinjiang sendiri sebenarnya merupakan wilayah yang kaya. Menurut laporan Amnesti Internasional, Xinjiang kaya akan emas, minyak, dan gas sehingga turut berhubungan dengan keberhasilan China atas adanya pembangunan jalur sutra dan jalur niaga lainnya yang seharusnya dapat dijaga dengan baik tanpa adanya masalah kemanusiaan seperti masalah penahanan Muslim Uighur.
Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengatakan Indonesia seharusnya memiliki peran yang signifikan atas hal ini karena hubungan Indonesia dan China yang berjalan cukup mulus sehingga Indonesia bisa membuka akses informasi kepada China atas apa yang terjadi pada Muslim Uighur di China.
Pihak Amnesty Internasional juga telah mengirim surat dan laporan ke Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi untuk meminta pemerintah Indonesia mendesak pemerintah China dalam mengambil langkah-langkah untuk melindungi Muslim Uighur di Xinjiang, serta menggarisbawahi kasus penahanan semena-mena yang terjadi secara paksa.
“Berita bahwa China melakukan diskriminasi terhadap Muslim Uighur sudah diberitakan diberbagai media internasional, sehingga hal tersebut tidak bisa dibantah lagi,” ujar Usman Hamid.
(Salman Mardira)