SERANG - Pascabencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda, status Gunung Anak Krakatau yang berada masih di level II atau waspada. Namun, terjadi perubahan tipe letusan.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gnung Api Wilayah Barat Krisyanto mengatakan, setelah terjadinya tsunami tipe letusan Gunung Anak Krakatau berubah. Perubahan ini terjadi pasca robohnya dinding gunung api yang memicu Tsunami Selat Sunda.
(Baca Juga: Gunung Krakatau Pernah Sebabkan Tsunami Setinggi 30 Meter di Selat Sunda)
"Kemarin masih menjadi perdebatan. Namun tanggal 23 kita baru dapat citra satelit septimel, kita bandingkan dari 11 dessmber 23 desbet terdapat perbedaan di mana ini diduga ada sektor longsor sebelah barat daya. Itu yang menyebabakan yang terjadinya tsunami," kata Krisyanto, Selasa (25/12/2018).