Beruntung, dia masih sempat untuk menyelamatkan diri ke atas tower BTS yang berada di sebrang jalan. "Saya lari ke seberang pantai, langsung naik ke atas tower jaringan setinggi 8 meter. Saya liat yang lain kehempas," ujarnya.
(Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Diguyur Hujan, BMKG Waspadai Potensi Tsunami)
Akibat terjangan gelombang tersebut, kakaknya Muksin dan lima pembeli di warugnya terluka parah dengan kondisi tak berdaya akibat terjangan gelombang tsunami. "Semuanya sekarang masih dirawat di puskesmas. Itu gara-gara kayu, pohon," katanya.
Saat ini, Yaya hanya bisa bersyukur dapat selamat dari bencana tsunami meskipun warung tempat usahanya mencari nafkah hancur digulung ombak.
(Fiddy Anggriawan )