Umat Islam di Selandia Baru Sudah Lama Menjadi Incaran Supremasi Kulit Putih

ABC News, Jurnalis
Rabu 20 Maret 2019 20:48 WIB
Sejumlah karangan bunga dan boneka untuk menghormati korban teror masjid di Selandia Baru. Foto/Reuters
Share :

WELLINGTON - Menteri Hukum Selandia Baru Andrew Little mengakui rencana penanganan kelompok ekstremis supremasi kulit putih belum rampung ketika terjadi serangan teror di Christchurch pekan lalu.

Dalam wawancara dengan media setempat, Andrew Little menjelaskan baru pada tahun lalu pihak Security Intelligence Service (SIS) melakukan penanganan kelompok kanan yang mulai bermunculan.

Pernyataan Menteri Little tidak mengejutkan umat Islam di Selandia Baru. Mereka selama ini sudah merasakan bahwa ancaman kelompok nasionalis kulit putih belum ditangani secara baik.

Seorang warga keturunan Eritrea Ibrahim Omer menyatakan, umat Islam terlalu diawasi oleh pihak berwajib, sedangkan kelompok ekstrimis kulit putih pada umumnya diabaikan.

Menurut dia, jika komentar-komentar pelaku penembakan tersebut disampaikan oleh orang Islam, pihak berwajib pasti akan menanggapinya secara serius.

"Saya yakin orang Islam yang berkomentar [soal kekerasan] seperti dia pasti akan mendapat masalah," katanya kepada ABC.

BacaBocah Australia Pelempar Telur Ditawari Pergi ke Turki, Dubai hingga Ferarri

BacaTeror Masjid Christchurch, PM Selandia Baru: Pelaku Seorang Teroris, Dia Ekstremis

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya