COLOMBO – Puluhan orang melemparkan batu ke masjid-masjid dan toko-toko milik warga Muslim, sementara seorang warga lokal dipukuli di Kota Chilaw, pantai barat Sri Lanka pada Minggu akibat sebuah pertengkaran yang dimulai di Facebook.
Tiga pekan lalu beberapa teroris melancarkan serangan bom di empat hotel dan tiga gereja yang menewaskan lebih dari 250 orang. Sejak itu kelompok-kelompok Muslim mengatakan bahwa mereka telah menerima puluhan pengaduan dari seluruh negeri tentang orang-orang yang mendapat gangguan.
"Jam malam polisi telah diberlakukan di daerah Kepolisian Chilaw dengan efek yang segera berlaku sampai pukul 6 pagi besok untuk mengendalikan situasi yang tegang," kata Juru Bicara Kepolisian Ruwan Gunasekera sebagaimana dilansir Reuters, (13/5/2019). Polisi kemudian mengatakan jam malam akan dicabut pada pukul 4 pagi.
Sebuah tangkapan layar dari dugaan pertukaran Facebook yang dilihat oleh Reuters menunjukkan seorang pengguna telah menulis dalam bahasa Sinhala: “Sulit untuk membuat kita menangis” dan menambahkan kata-kata hinaan lokal terhadap Muslim.
Seorang pengguna Facebook yang diidentifikasi sebagai Hasmar Hameed, yang menurut dua penduduk setempat adalah orang yang kemudian ditangkap, menjawab dalam bahasa Inggris: "Jangan tertawa lagi 1 hari kamu akan menangis."
Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah menangkap penulis posting Facebook tersebut, mengidentifikasi dia sebagai Abdul Hameed Mohamed Hasmar, pria berusia 38 tahun. Warga lokal Chilaw, sebuah kota mayoritas Kristen, mengatakan posting Hasmar ditafsirkan sebagai ancaman dan banyak orang yang marah memukulinya.
Reuters tidak mengetahui mengenai apa pembicaraan aslinya bermula atau untuk menghubungi Hasmar untuk memberikan komentar.