Pejabat itu menambahkan bahwa anjing-anjing yang sudah dikirim ke Yordania dan Mesir akan tetap di sana untuk sementara waktu.
Laporan oleh Kantor Inspektur Jenderal Kemenlu AS mengatakan bahwa satu anjing mati di Yordania pada 2017 akibat hipertermia (serangan panas).
Dua anjing lainnya "dikembalikan ke AS dalam kondisi sakit kritis", kata dokumen itu.
Para pejabat AS "pada akhirnya harus menidurkan salah satu gigi taring itu ... dan harus menyehatkan yang lain agar kembali sehat".
Ketiga anjing itu adalah keturunan Belgia Malinois anjing gembala Belgia.