HONG KONG - Pemimpin Eksekutif Hong Kong menuduh Amerika Serikat menerapkan standar ganda dalam menanggapi demonstrasi warganya.
Carrie Lam mengatakan langkah seperti itu akan merugikan AS karena di saat yang sama ada demonstrasi berlatar rasial di AS.
"Kami melihat dalam beberapa pekan terakhir ada standar ganda," kata Lam mengutip Channel News Asia, Selasa (2/6/2020).
"Anda tahu ada kerusuhan di Amerika Serikat dan kami melihat bagaimana pemerintah daerah bereaksi. Dan kemudian di Hong Kong, ketika kami mengalami kerusuhan serupa, kami melihat posisi apa yang mereka adopsi saat itu," lanjutnya.
Dozens were arrested in Hong Kong during protests against China’s plans to impose a new security law, which threatens the city's autonomy. pic.twitter.com/TSQckCBJ9i
— DW News (@dwnews) May 25, 2020