Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, lanjut Dyah, diprediksi lebih dominan terjadi di wilayah pegunungan. Di mana cuaca ekstrem diprediksi terjadi hingga 3 hari ke depan.
Di Bengkulu, terang Dyah, sebetulnya tidak masuk ke wilayah zona musim atau peralihan musim. Artinya, kata Dyah, walaupun disebut musim kemarau, hari hujan masih lebih banyak dibandingkan wilayah provinsi lain yang masuk musim kemarau.
''Bengkulu lebih banyak dipengaruhi topografi serta diapit pegunungan dan laut. Sehingga yang lebih banyak berpengaruh adalah faktor lokal dari pada, faktor angin monsun yang banyak mempengaruhi musim,'' pungkas Dyah.
(Awaludin)