SEOUL – Korea Utara Meamerkan rudal balistik terbarunya, Hwasong-16 dalam parade Ulang Tahun Ke-75 Partai Pekerja yang berkuasa pada Sabtu (10/10/2020). Rudal balistik antarbenua (ICBM) itu diyakini sebagai salah satu pembawa bom nuklir terbesar di dunia yang mampu menghancurkan sebuah kota dan menewaskan sekira 1,5 juta orang dalam hitungan detik.
Hwasong-16 yang memiliki tinggi 26 meter adalah ICBM kedua terbesar setelah rudal Satan milik Rusia, dan lebih tinggi 5 meter dibandingkan rudal Peacemaker milik AS. Rudal itu dianggap mampu membawa banyak hulu ledak dan diperkirakan dapat menghasilkan kekuatan lebih dari 2.000 megaton yang dapat menghancurkan kota mana pun dalam hitungan detik.
BACA JUGA: Kim Jong-un Akan Pamerkan Rudal Nuklir Baru yang Diklaim "Dapat Ratakan AS"
Namun, yang lebih menakutkan adalah Hwasong-16 adalah rudal bergerak yang dapat dipindahkan sewaktu-waktu sehingga hampir tidak mungkin untuk dihancurkan sebelum diluncurkan.
Menurut analis Korea Utara 38 North, rudal balistik baru itu jauh lebih besar daripada yang pernah dimiliki Pyongyang sebelumnya, termasuk Hwasong-15, yang diyakini mampu mencapai Pantai Barat Amerika Serikat (AS).
"Rudal baru itu tepat didefinisikan sebagai ICBM bergerak terbesar di dunia,” demikian dilaporkan 38 North sebagaimana dilansir The Sun.
"ICBM 'super berat' yang tidak diduga-duga akan menjadi… pernyataan kecakapan teknis Korea Utara, kekuatan kemampuannya untuk mengancam AS, dan status senjata nuklirnya yang permanen.”
Hwasong-16 juga dilaporkan mampu membawa “umpan” yang dapat menipu sistem pertahanan rudal AS.
BACA JUGA: Korut Pamerkan Foto Rudal Raksasa ke Publik
"Alasan lain untuk memiliki kapasitas muatan yang lebih besar adalah keinginan untuk membawa lebih banyak umpan mirip RV untuk menipu pertahanan rudal AS."
Kehadiran Hwasong-16 diyakini akan meningkatkan potensi ancaman Korea Utara terhadap AS secara signifikan. Markus Garlauskas, mantan perwira intelijen AS untuk Korea Utara, mengatakan kepada Reuters bahwa rudal itu akan menepis keraguan yang tersisa bahwa Pyongyang dapat menyerang AS.
"Jika Hwasong-15 dapat membawa hulu ledak nuklir 'super besar' ke mana saja di AS, maka pertanyaan wajarnya adalah apa yang dapat dibawa oleh rudal yang lebih besar ini?," ujarnya kepada Reuters.