Kudeta Militer Myanmar, Warga: Seperti Deja Vu, Kami Seperti Kembali ke Masa Lalu

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 05 Februari 2021 06:11 WIB
Pasukan militer melakukan kudeta di Myanmar pada 1 Februari 2021 (Foto: Reuters)
Share :

YANGON - Kudeta yang dilakukan angkatan bersenjata Myanmar berlangsung, Selasa (02/02). Lewat kudeta itu, militer menahan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Namun ini bukan kudeta militer pertama di negara yang juga dikenal dengan nama Burma itu. Bagi banyak warga Myanmar, kudeta awal pekan ini mengingatkan mereka pada peristiwa yang terjadi pada akhir dekade 1980-an.

"Seperti deja vu, kami seperti kembali ke masa lalu," kata seorang warga Myanmar berusia 25 tahun.

Lantas seperti apa kehidupan masyarakat di bawah pemerintahan junta militer?

Wai Wai Nu berumur lima tahun ketika melihat ayahnya ditangkap. Saat itu ayahnya adalah aktivis politik yang berafiliasi dengan Aung San Suu Kyi.

(Baca juga: Meski Tuai Kontroversi, Vaksin Covid-19 Terus Diluncurkan)

Wai Wai melihat bagaimana ayahnya dinaikkan ke atas truk lalu dibawa tentara.

Ayahnya memang dilepaskan satu bulan setelah setelah penangkapan itu. Namun sampai sekarang Wai Wai tidak bisa melupakan bagaimana perasaannya hari itu.

"Saya tumbuh dengan rasa takut yang terus-menerus mengintai saya," ujarnya.

"Sebagai seorang anak, saya selalu merasa takut. Di mana-mana selalu ada tentara dan saya masih bisa membayangkan mereka mengambil ayah dari saya.

"Saya ingat, pada kejadian itu kami memakai penyuara telinga dan mendengarkan siaran radio dengan tenang."

(Baca juga: Nol Kasus Covid-19, Korut Terima 2 Juta Dosis Vaksin)

Wai Wai, yang berlatar belakang Rohingya, salah satu etnis minoritas yang paling teraniaya di negara itu, menyebut ayahnya selalu dikejar-kejar aparat.

Ketika Wai Wai berusia 10 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke ibu kota Myanmar saat itu, Yangon.

"Saya memang melihat lebih banyak kebebasan di Yangon," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya