Ketiga teman bule Susi sudah mempunyai tato dan mereka meminta saya juga harus punya tato biar kompak, katanya. Akhirnya ia pun membuat tato di kaki kanan, dengan didampingi mereka. Saat itu usianya 26 tahun.
"Sakitnya minta ampun saat Tato itu dibuat. Sudah habis dua botol wiski saya minum tapi sakitnya tetap terasa dan tato gambar meraknya belum selesai. Akhirnya gegara ngga tahan saya minta berhenti. Jadi Tato ini belum selesai sebenarnya. Sakitnya saya ngga tahan," ujar Susi seperti dituliskan Neta.
Sampai kini, ketiga teman bule itu masih sering bertemu. Mereka sudah pulang ke negaranya masing masing. Yang satu sudah meninggal, yang satu hidup dengan keluarganya, dan yang satu lagi tinggal di rumah jompo.
(Angkasa Yudhistira)