WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Jumat (25/6/20210) memperbarui janji untuk menutup penjara di Teluk Guantanamo, namun juga mengakui bahwa sulit untuk memprediksi kapan itu akan terlaksana.
Mantan Presiden Barack Obama, di mana Blinken memegang jabatan lebih junior dalam pemerintahannya, gagal dalam upaya menutup penjara di pangkalan militer AS di Kuba. Penjara itu menjadi simbol berlebihan dalam "perang melawan teror" yang diluncurkan setelah serangan 11 September 2001.
BACA JUGA: Kasus 13 Tahun Salah Identitas, AS Bebaskan Tahanan Guantanamo
Blinken, dalam kunjungan ke Paris, mencatat hanya sekitar 40 tahanan yang tersisa namun menyampaikan masalah itu tetap "rumit" karena mempertanyakan ke mana mereka harus dikirim.
"Ini posisi kami sepenuhnya yang sedang mengupayakan hal ini," kata Blinken saat ditanya tentang penutupan penjara Guantanamo dalam sebuah forum jaringan media Prancis “Brut”, yang banyak diikuti oleh kalangan muda.
BACA JUGA: Kuba Sepakati "Sewa Abadi" Guantanamo Kepada AS
"Itu tujuannya (menutup penjara Guantanamo, red.) tapi saya tidak bisa menjamin tanggal berapa. Itu hanya tujuannya," katanya dalam bahasa Prancis.
Dari Gedung Putih, Presiden Joe Biden pada Februari lalu meluncurkan sebuah studi tentang upaya menutup penjara yang telah berhati-hati untuk tidak terlalu menjanjikan setelah kegagalan tekad Obama untuk menyelesaikannya dalam waktu satu tahun menjabat pada tahun 2009.
(Rahman Asmardika)