ISLAMABAD - Seorang penasihat keamanan nasional untuk Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Senin (9/8/2021), mengatakan perang yang berlarut-larut di negara tetangga Afghanistan menjadi “skenario mimpi buruk” bagi Pakistan.
Moeed Yusuf menyatakan Pakistan mendorong Taliban agar kembali berunding, akan tetapi upaya tersebut melemah karena kelompok pemberontak itu berhasil merebut lebih banyak wilayah di Afghanistan.
BACA JUGA: Taliban Rebut Kota Zaranj, PBB Peringatkan 'Afghanistan Menuju Malapetaka'
Yusuf juga mengkritik kinerja Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan dengan mengklaim bahwa dana lebih dari USD1 triliun telah masuk ke Afghanistan.
"Apa yang terjadi dengan pasukan yang terlatih dan dilengkapi dengan baik itu?," tanyanya.
BACA JUGA: Bocah 8 Tahun di Pakistan Terancam Hukuman Mati Usai Kencing di Karpet Madrasah
Taliban melakukan penyisiran di seluruh Afghanistan, dimulai pada akhir April lalu ketika penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO dimulai. Kini Taliban telah menguasai pelintasan perbatasan yang strategis sekaligus menguntungkan, termasuk pelintasan Spin Boldak dengan Pakistan.
Akhir pekan lalu Taliban menutupnya, setelah Islamabad menuntut agar warga Afghanistan yang menyeberang ke wilayah Pakistan memiliki paspor dan visa Pakistan, sesuatu yang sebelumnya tidak diperlukan.
(Rahman Asmardika)