Selanjutnya Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba - P. Sawu, Laut Sawu, perairan selatan Kupang - P. Rotte, Samudra Hindia selatan P. Sumba - P. Rotte, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan Manui Kendari bagian timur, dan perairan timur Kep. Wakatobi.
Kemudian perairan selatan P. Buru - P. Seram, Laut Banda dan Laut Seram bagian timur, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, dan Laut Arafuru.
Sedangkan, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi yaitu 4,0 - 6,0 meter adalah Samudra Hindia selatan Jawa Timur - Sumbawa.
Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi Capai 6 Meter di Perairan Lampung hingga Laut Arafuru
"BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25m)," tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa (7/9/2021).
"Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang lebih dari 2.5m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0m)," imbuhnya.
Baca juga: 75 Rumah Warga Karawang Rusak Berat Akibat Abrasi Pantai
BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal serta beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada.
(Fakhrizal Fakhri )