Melihat peringatan dini cuaca pada Sabtu (11/9/2021), wilayah Provinsi Sulawesi Selatan masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Sedangkan pada Minggu (12/9/2021), wilayah kecamatan terdampak masih berpotensi hujan sedang hingga hujan ringan pada dini hari hingga sore.
Pada September 2021, beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan terpantau sebagai wilayah yang berpotensi banjir pada kategori menengah. Sejumlah wilayah, selain Luwu Utara, yaitu Kabupaten Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Tana Toraja dan Toraja Utara. Tak hanya berpotensi banjir, Kabupaten Luwu Utara juga berpotensi gerakan tanah.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang berpotensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi.
Baca juga: Ganip Warsito Sampaikan 5 Poin Penting dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Sebanyak 11 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, termasuk Kecamatan Malangke. Sedangkan catatan historis banjir BNPB pada periode 2015 – 2020, banjir terjadi sebanyak 28 kali di wilayah Luwu Utara.
Selama periode ini, peristiwa yang paling parah terjadi saat banjir menerjang beberapa kecamatan pada 13 Agustus 2020 lalu. Enam kecamatan, salah satunya Malangke, terdampak banjir hingga mengakibatkan 39 warga meninggal dunia dan 9 lainnya hilang, sedangkan kerusakan rumah warga mencapai 4.037 unit. Saat itu, banjir menerjang Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.
Baca juga: Lepas Mobil Masker di Malang, Kepala BNPB Minta Prokes Terus Diperkuat
Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi selama musim hujan, warga diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap berbagai risiko. Kesiapsiagaan keluarga dan komunitas, seperti pengaktifan siskamling, akan membantu untuk meminimalkan, mencegah atau menghindari dampak korban jiwa.
(Fakhrizal Fakhri )