"Saya juga tidak tahu harus berpaling kepada siapa, siapa yang harus dipercaya, mereka adalah orang-orang yang kuat. Hukum tidak dapat melindungi Anda, Anda dibiarkan berjuang sendirian,” lanjutnya.
Kasus ini tidak luput dari perhatian di antara para pemilih dan selama bertahun-tahun telah terjadi aksi protes, yang pada satu titik ditujukan kepada Jacob Zuma ketika dia menjadi Presiden.
Dia dituduh mengatur pemanfaatan institusi negara untuk menyusun kebijakan yang melanggengkan korupsi (state capture) dengan keluarga Gupta selama masa jabatannya antara 2009 dan 2018.
Mereka diduga berkongkalikong mempengaruhi pengambilan keputusan demi menggolkan kepentingan finansial mereka sendiri.
Zuma juga membantah melakukan kesalahan dan penyelidikan terus berlanjut.
Ramaphosa tampil menjadi Presiden Afsel pada Februari 2018, tetapi tuduhan bahwa sejumlah politisi dan beberapa pejabat menjarah kas negara belum berhenti.
Ini karena "kebusukan" telah terjadi, menurut Lawson Naaidoo dari organisasi Casac, yang bekerja untuk memerangi korupsi.
"Ini menjadi masalah yang hampir endemik," katanya kepada BBC.
Dan mereka yang mencoba melakukan sesuatu tentang hal itu menempatkan diri mereka di bawah tekanan besar dan dapat membahayakan nyawa mereka.