ISLAMABAD - Pakistan dan gerilyawan Taliban setempat telah menyetujui gencatan senjata selama satu bulan yang dapat diperpanjang jika kedua belah pihak setuju. Hal ini membuka kemungkinan perjanjian damai yang lebih lengkap untuk membantu mengakhiri pertumpahan darah selama bertahun-tahun.
Taliban Pakistan, atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), adalah gerakan terpisah dari Taliban Afghanistan dan telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menggulingkan pemerintah di Islamabad dan memerintah negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta jiwa dengan hukum Syariah Islam mereka sendiri.
"Pemerintah Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan telah menyetujui gencatan senjata lengkap," terang Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa gencatan senjata akan diperpanjang saat pembicaraan berlangsung.
Baca juga: Taliban Pakistan Minta Tahanan Dibebaskan sebagai Syarat Pembicaraan Damai
Chaudhry mengatakan perjanjian gencatan senjata akan berada di bawah Konstitusi Pakistan dan akan memastikan kedaulatan negara dan integritas nasional.
Gencatan senjata akan berlaku mulai Selasa (9/11) dan berlangsung hingga 9 Desember mendatang. Kesepakatan ini dapat diperpanjang jika kedua belah pihak setuju. Panitia khusus telah dibentuk untuk mencoba memetakan proses negosiasi.
TTP, yang menurut sumber telah menuntut pembebasan sejumlah tahanan sebagai syarat untuk negosiasi gencatan senjata penuh, mengatakan pihaknya "siap untuk dialog yang akan mengarah pada perdamaian abadi di negara itu".
Baca juga: Tertular Covid-19, 'Bapak Bom Nuklir Pakistan' Tutup Usia
Kesepakatan itu muncul beberapa hari setelah pemerintah di Islamabad mencapai kesepakatan dengan kelompok militan lain Tehrik-e-Labaik Pakistan atau TLP, setelah berminggu-minggu bentrokan dengan kekerasan.