LUMAJANG - Sejumlah pengendara yang nekat menyeberangi jalur lahar Gunung Semeru, terjebak di delta Sungai Besuk Lanang di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/2/2022).
(Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Semburkan Abu Vulkanik hingga 200 Meter)
Saat itu, banjir lahar hujan Gunung Semeru datang, beruntung posisi delta sungai tinggi, sehingga sejumlah pengendara tersebut tidak terseret banjir.
Tim reaksi cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lumajang, bersama para relawan langsung berteriak pada sejumlah pengendara yang masih berada di delta Sungai Besuk Lanang.
Petugas langsung melarang sejumlah pengendara, yang telah sampai di bantaran sungai jalur lahar untuk menyeberang lantaran menurut informasi pos jaga Semeru terdeteksi banjir lahar hujan.
(Baca juga: Sistem Peringatan Dini di Gunung Semeru Tak Sebaik Merapi)
Kepala BPBD Lumajang, Patrian Dwi Hastiadi mengatakan, hingga 3 Februari 2022, status Gunung Semeru di Lumajang masih di level 3 siaga.
“Petugas terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi segala instruksi petugas, untuk keselamatan bersama,” ujar Patrian.
Benar saja tak selang beberapa lama, banjir lahar hujan dengan membawa material vulkanik berupa bebatuan dan pasir datang dengan debit yang cukup besar.
Bahkan, besarnya debit banjir membuat sejumlah tanaman dan material sisa awan panas guguran terbawa hingga mengakibatkan getaran banjir.
Akibatnya, banjir ini memutus akses jalan alternatif yang digunakan warga ke wilayah Malang maupun sebaliknya. Bahkan, sejumlah warga sempat terjebak banjir lahar di area perbukitan antara Sungai Kali Lanang dan Sungai Besuk Kobokan.
Data yang terekam di seismoraf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) getaran banjir ini terjadi secara bergelombang, mulai dari amplitudi sebelas hingga dua puluh delapan mili meter.
(Fahmi Firdaus )