Dbeibah mengatakan dalam pidatonya minggu ini bahwa dia hanya akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan umum. Penasihat PBB di Libya serta negara-negara Barat mengatakan mereka terus mengakui GNU.
Parlemen mengatakan pekan ini bahwa tidak ada pemilihan umum yang akan diadakan tahun ini, setelah parlemen dan badan politik lain mengamandemen konstitusi sementara negara itu, mengecewakan banyak warga Libya yang telah mendaftar untuk memilih.
Langkah parlemen untuk memilih perdana menteri baru dapat menyebabkan kembalinya situasi sebelum pemerintah persatuan Dbeibah dilantik, dengan pemerintahan paralel berusaha untuk memerintah Libya dari kota-kota yang berbeda.
Namun, analis mengatakan situasi ini mungkin tidak akan segera memicu percahnya perang saudara.
(Rahman Asmardika)