MOSKOW - Komite Investigasi Rusia mengatakan pada Rabu (16/2/2022) bahwa pihaknya telah membuka kasus pidana setelah penemuan kuburan massal warga sipil di Donbass, Ukraina timur.
"Sebuah kasus pidana dimulai pada penemuan kuburan massal warga sipil di wilayah Donbass... berdasarkan bagian 1 pasal 356 KUHP Rusia, perlakuan buruk terhadap penduduk sipil, penggunaan sarana dan metode dalam konflik bersenjata yang dilarang oleh perjanjian internasional," demikian disampaikan pernyataan itu sebagaimana dilansir Sputnik.
BACA JUGA: Relawan Bersenjata Rusia Siap Beraksi di Ukraina
"Jasad setidaknya 295 warga sipil yang tewas akibat penembakan membabi buta oleh angkatan bersenjata Ukraina pada 2014 digali dari mereka. Sudah diketahui bahwa di antara sisa-sisa itu ada mayat wanita dari berbagai usia," kata pernyataan itu.
Pada Agustus-Oktober 2021, lima kuburan massal ditemukan di Desa Slavyanoserbsk, di area perumahan Sokogorovka Pervomaisk, Desa Vidnoe-1 dekat Luhansk dan di pinggiran Desa Verkhneshevyrevka, Distrik Krasnodonsky.
BACA JUGA: Kisah di Balik Konflik Rusia-Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Selasa (15/2/2022) menyebut peristiwa yang terjadi di Donbass saat ini sebagai "genosida". Dia dengan mengatakan bahwa pemerintah Ukraina terus melanggar hak asasi manusia, termasuk dengan melegalkan diskriminasi terhadap penduduk berbahasa Rusia di negara tersebut.