Invansi Ukraina, Rusia Dijatuhkan Sanksi Berat oleh Negara Barat

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 28 Februari 2022 06:18 WIB
Vladimir Putin (Foto: Sputnik)
Share :

Sanksi-sanksi tersebut akan menargetkan "sektor-sektor terpenting" serta beragam produk ekspor Belarus. AS, Inggris, Uni Eropa, dan Kanada telah memutus akses Rusia dari layanan pesan keuangan Swift.

Swift memungkinkan transaksi cepat dan digunakan oleh 11.000 lembaga keuangan di 200 negara.

Akibatnya, pembayaran yang diperoleh Rusia untuk ekspor minyak dan gas akan tertunda.

Ketika Swift memblokir Iran pada 2012, di bawah tekanan dari AS, Iran kehilangan hampir setengah pendapatan ekspor minyaknya dan 30% dari perdagangan luar negeri.

Namun, seorang senator Rusia sudah memperingatkan bahwa jika negaranya diblokir dari layanan Swift, Eropa mungkin tidak akan lagi mendapat kiriman minyak dan gas. Lalu Rusia dapat fokus pada pelanggan lain dan dibayar melalui sistem lain - misalnya, Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas China.

Negara-negara Barat juga telah menjatuhkan serangkaian sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Baca juga: Sebut Vladimir Putin Bakal Mati Menderita, Unggahan Oleksandr Zichenko Dihapus Instagram

Aset-aset kedua pria itu di AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada akan dibekukan. AS menambah sanksi berikutnya, larangan perjalanan bagi Putin dan Lavrov.

Sanksi semacam itu jarang diterapkan kepada pemimpin sebuah negara. Uni Eropa hanya pernah menjatuhkan sanksi serupa kepada presiden Suriah dan Belarus.

Baca juga: Video Suara Sirine Perang Rusia Ukraina Mengguncang Langit Kota Kiev

Adapun AS menjatuhkan sanksi serupa kepada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Belum jelas seberapa banyak aset-aset Putin dan Lavrov di AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada, serta bagaimana dampak sanksi-sanksi itu pada tataran praktis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya