"Dalam waktu dekat kami akan menyajikan hasil analisis," kata kementerian, menambahkan bahwa mereka percaya bahwa dokumen-dokumen akan membuktikan bahwa Ukraina dan AS melanggar pasal 1 Konvensi Senjata Biologis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
AS, Ukraina dan Rusia berada di antara lebih dari 180 pihak untuk perjanjian ini, dan berdasarkan Pasal 1 Perjanjian, semua pihak setuju tidak pernah dalam keadaan apa pun untuk mengembangkan, menghasilkan, menimbun, memperoleh, atau mempertahankan senjata biologis.
Washington dan Kiev belum mengomentari klaim Kementerian.
Sebelumnya, Pentagon secara terbuka menyatakan bahwa AS bekerja sama dengan pemerintah Ukraina untuk mengonsolidasikan dan mengamankan patogen dan racun. Menurut Kedutaan Besar AS di Kiev, penelitian itu dilakukan demi kepedulian keamanan di fasilitas pemerintah Ukraina, serta penelitian damai dan pengembangan vaksin.
Seperti diketahui, pada awal invasi Rusia bulan lalu, beredar rumor jika Rusia menargetkan laboratorium biologi yang dikelola AS dengan serangan rudal. Tuduhan-tuduhan ini tidak pernah diverifikasi dan disebut-sebut oleh sumber-sumber Barat sebagai teori konspirasi.
Dalam beberapa hari terakhir, di kota-kota Poltava dan Kharkov, pertempuran intens antara pasukan Rusia dan Ukraina terus terjadi.
(Susi Susanti)