UKRAINA - Para ahli nuklir mengatakan meski Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl dianggap aman karena tidak aktif, namun bahaya bagi kesehatan masyarakat masih bersifat terbatas. Termasuk kondisi 100 pekerja dan 200 penjaga keamanan Ukraina yang terjebak di pembangkit selama 12 hari akibat perang Rusia-Ukraina.
"Tidak baik jika orang tidak berganti shift dan orang-orang bekerja dengan tentara Rusia di sekitar mereka, tetapi saya tidak melihat bahaya besar," kata James Smith, Profesor ilmu lingkungan di Universitas Portsmouth, yang telah mempelajari Chernobyl selama bertahun-tahun dan telah mengunjungi situs itu berkali-kali.
"Reaktor terakhir ditutup pada tahun 2000, jadi bahan bakar nuklir bekas, tidak menghasilkan panas lagi secara signifikan," katanya, menjelaskan bahwa ini membuat pelepasan radioaktivitas besar-besaran sangat tidak mungkin terjadi.
Tingkat radiasi memang melonjak di wilayah itu ketika pembangkit listrik disita, karena peralatan militer berat mengganggu debu yang terkontaminasi di sekitar lokasi. Namun, Profesor Smith mengatakan radiasi tidak naik ke tingkat yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Asal-usul Pembangkit Nuklir Chernobyl yang Jadi Sorotan di Perang Rusia-Ukraina