Dia ingin tahu dari mana saya berasal. Saya memberitahunya dan dia bertanya lagi, apakah benar ada relawan-relawan Inggris yang datang untuk bertempur demi Ukraina.
"Pesawat apa yang sudah kamu berikan ke kami," tanya dia lagi saat menuntaskan semangkok borscht.
Walau pasukan Ukraina melawan sengit, militer Rusia melaju di bagian timur dan selatan Ukraina.
Sejumlah kota telah berpindah tangan ke Rusia. Serdadu-serdadu Ukraina yang saya ajak bicara menegaskan berulang kali, kekuatan darat tidak cukup. Mereka perlu pertahanan udara.
Sebagai gambaran kekuatan Angkatan Darat Ukraina, dalam sebuah kesempatan saya menumpang kendaraan lapis baja yang baru dua pekan lalu dipensiunkan dari tugasnya sebagai pengantar uang tunai untuk bank-bank di Kharkiv. Kini, kendaraan itu dikerahkan untuk perang.
Saat kami berkendara melintasi kota dengan ruas jalannya yang lebar dan bangunan apik, kami mencapai sebuah kompleks apartemen buatan zaman Uni Soviet.
Di sanalah saya bertemu Eugene, pria berjenggot oranye dan bertubuh besar penuh tato. Mirip tokoh-tokoh era Viking.
"Kalau Kharkiv jatuh, seluruh Ukraina jatuh," kata pria berusia 36 tahun itu.