Beruntung tanah longsor itu tak mengakibatkan adanya korban luka maupun korban jiwa. Karena sebelumnya warga telah memprediksi akan adanya tanah longsor dengan munculnya keretakan di bagian lantai rumah.
"Tidak ada korban, untuk rumah saya bukan yang pertama. Tahun 2017 lalu, juga pernah terjadi. Kami sudah beberapa kali mengajukan usulan untuk dibuatkan plensengan ke Balai Besar Brantas, tapi belum juga disetujui," ungkapnya.
Kholil merinci, setidaknya ada 15 jiwa terpaksa harus menumpang ke rumah tetangga akibat dari lima rumah yang terdampak tanah longsor.
"Dari lima rumah, setidaknya ada 15 orang yang menempati. Kami rencananya menumpang di rumah tetangga," pungkasnya.
(Awaludin)