Guterres membuat permohonan yang penuh semangat untuk menyelamatkan ribuan orang di kota Mariupol di selatan Ukraina, yang sebenarnya telah dihancurkan oleh pengeboman berat Rusia selama berminggu-minggu.
"Mariupol adalah krisis di dalam krisis," katanya.
"Ribuan warga sipil membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan jiwa, banyak yang lanjut usia dan membutuhkan perawatan medis, atau memiliki mobilitas terbatas. Mereka membutuhkan jalan keluar dari kiamat,” ungkapnya.
Rusia sejauh ini menolak permintaan berulang kali oleh Kyiv untuk mengizinkan para pembela terakhir Ukraina dan warga sipil yang terperangkap di kawasan industri Azovstal dievakuasi.
Namun Guterres kemudian mengatakan kepada BBC bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah setuju "pada prinsipnya" untuk mengizinkan warga sipil mengungsi dari kota.
Upaya evakuasi sebelumnya terhenti dan pejabat setempat menyalahkan penembakan Rusia.
(Susi Susanti)