UKRAINA - Ukraina mengutuk serangan rudal Rusia di Kyiv pada Kamis (28/4) malam, yang terjadi saat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyelesaikan kunjungan ke ibukota Ukraina.
Dua ledakan menghantam distrik Shevchenko tengah di Kyiv dan tiga orang dibawa ke rumah sakit karena cedera.
"Hari ini, segera setelah akhir pembicaraan kami [dengan Guterres] di Kyiv, rudal Rusia terbang ke kota. 5 rudal. Ini mengatakan banyak tentang sikap Rusia yang sebenarnya terhadap institusi global. , tentang upaya kepemimpinan Rusia untuk mempermalukan PBB dan segala sesuatu yang diwakili organisasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan respons yang tepat dan kuat,” terang Presiden Volodymyr Zelensky, dalam pesan video hariannya.
Baca juga: Jadi Target Pengeboman Rutin Rusia, Warga Kota Kharkiv Selalu Ketakutan
“Serangan rudal Rusia di Ukraina — di Kyiv, Fastiv, Odesa, Khmelnytskyi, dan kota-kota lain — membuktikan sekali lagi bahwa kita belum bisa bersantai, kita tidak bisa berpikir bahwa perang sudah berakhir. Kita masih harus berjuang, kita perlu mengusir penjajah,” lanjutnya.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Lviv, Tewaskan 6 Orang
Di kesempatan itu, Zelensky mengatakan Guterres memiliki kesempatan untuk menyaksikan sendiri "semua kejahatan perang" yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.
Pemimpin Ukraina itu kembali menggambarkan tindakan Rusia di negaranya sebagai "genosida".