Rekaman CCTV Tunjukkan Tentara Rusia Tembak Warga Sipil Ukraina

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 13 Mei 2022 11:51 WIB
Wajah salah satu tentara Rusia terekam jelas di CCTV. (Foto: BBC)
Share :

Di CCTV Anda dapat melihat mereka menembaki kamar, mencuri sepeda dan bahkan skuter dan duduk-duduk di kantor direktur, minum wiski, dan mengacak-acak lemarinya.

Kalah jumlah dan hanya bersenjata ringan, Sasha dan Kostya terpaksa menunggu meskipun mereka menyadari bahwa Leonid sedang sekarat.

"Kami bicara dengannya di telepon, dan berusaha menenangkannya. Kami mengatakan kepadanya, tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Anda akan bertahan hidup," Sasha berkata kepada saya bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk menghiburnya.

"Kami bilang kami sedang dalam perjalanan. Mungkin itu membantunya. Mungkin. Tapi sayangnya, saat kami tiba di sana, dia sudah mati."

Bahkan ketika mereka mengumpulkan mayat kedua pria itu, para prajurit relawan tersebut harus berlindung ketika sebuah tank Rusia melintas.

Ada banyak bukti terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini. Kami telah mempelajari rekaman video CCTV secara rinci dan wajah seorang tentara Rusia yang kami yakini adalah salah satu pelaku pembunuhan terlihat jelas.

Setelah cukup lama, kawan-kawannya menyadari bahwa mereka sedang direkam CCTV dan menghancurkan salah satu kamera.

Kami menunjukkan rekaman tersebut kepada kepala polisi untuk wilayah Kiev dan dia memberi tahu kami bahwa mayat 37 warga sipil, semuanya ditembak mati, ditemukan di sepanjang jalan menuju ibu kota Ukraina setelah pasukan Rusia didorong mundur.

Kantor Kejaksaan menegaskan bahwa mereka sekarang sedang menyelidiki pembunuhan atas Leonid dan rekannya sebagai dugaan kejahatan perang: ini satu dari lebih dari 10.000 kasus yang telah mereka daftarkan.

"Ayah saya sama sekali bukan seorang militer. Dia cuma seorang pensiunan. Mereka membunuh seorang pria berusia 65 tahun. Untuk apa?," ujar putri Leonid, Yulia Androshchuk.

Perempuan itu masih berada di luar negeri dan bahkan belum bisa mengubur ayahnya karena perang.

"Saya tidak begitu marah, lebih banyak sedih dan takut. Orang-orang Rusia brengsek ini sangat keterlaluan, saya takut atas apa yang akan mereka lakukan selanjutnya," katanya kepada saya.

Yulia berharap mereka yang bertanggung jawab akan diadili suatu hari nanti, entah bagaimana caranya. Untuk saat ini, ia ingin orang-orang tahu persis apa yang terjadi pada ayahnya dan agar kebrutalan seperti itu dihentikan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya