Ketika Taliban Sidak ke Mal Afghanistan, Turunkan Poster Wanita hingga Atur Cadar dan Tumbuhkan Janggut

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 23 Mei 2022 10:09 WIB
Taliban sidak ke mal di Afghanistan dan berbicara ke pemilik toko (Foto: BBC)
Share :

"Penyebab utama kerusakan moral adalah wajah [perempuan] - kalau wajah tidak ditutup, lalu apa gunanya hijab?,” ujarnya.

Para inspektur bergerak, mereka berpatroli dengan sebuah truk pickup menuju sebuah halte bus.

Sambil menghentikan sejumlah bus yang lewat, mereka memeriksa apakah para pria di dalamnya duduk terlalu dekat dengan penumpang perempuan, atau bila perempuan disuruh berdiri di bus, alih-alih diberi tempat duduk.

Kementerian ini memiliki reputasi yang terkenal kejam, karena peran mereka ketika Taliban pertama kali berkuasa pada 1990-an, di mana "para pelanggar aturan" dihukum cambuk secara teratur.

Fatih berkata satu-satunya hukuman yang boleh diberikan kepada para sopir bus yang berulang kali melanggar aturan mereka adalah "membawa mereka ke kantor untuk sehari semalam. dan memberi peringatan, memberitahu mereka bahwa ini adalah perintah Allah dan rasulnya. Kami meminta jaminan dari mereka keesokan paginya dan melepaskan mereka."

Di hadapan BBC, para inspektur ini terlihat sopan dan lembut saat berbicara dengan warga. Masyarakat yang belakangan kami ajak bicara, jauh dari Taliban, juga berkata mereka tidak punya komplain soal tim ini.

Afghanistan adalah negara konservatif dan telah banyak perempuan yang mengenakan burka atau cadar. Di kota-kota seperti Kabul, meski begitu, beberapa perempuan menutup rambut mereka dengan kerudung, dengan menambahkan masker untuk pencegahan penularan Covid.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya