China Peringatkan Negara-Negara Asia Jangan Jadi Bidak Catur yang Digunakan Kekuatan Besar

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 11 Juli 2022 16:09 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi (Foto: Reuters)
Share :

Pidato Wang datang hanya beberapa hari setelah ia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali dan di tengah diplomasi China yang intens yang telah membuatnya melakukan serangkaian pemberhentian di seluruh wilayah dalam beberapa pekan terakhir.

Ketegangan antara Beijing dan Taipei telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena militer China melakukan misi udara berulang-ulang di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dari China.

China menganggap Taiwan sebagai wilayah "suci" dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk memastikan penyatuan pada akhirnya.

Satu kebijakan China dan tidak mendorong kemerdekaan bagi Taiwan, tetapi AS diharuskan memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan AS.

"Kedua belah pihak di seberang Selat (Taiwan) akan menikmati pembangunan yang damai. Tetapi ketika prinsip satu-China secara sewenang-wenang ditentang atau bahkan disabotase, akan ada awan gelap atau bahkan badai ganas melintasi selat itu," ungkapnya.

Di sela-sela G20, Wang juga mengadakan pertemuan lima jam dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan keduanya menggambarkan pembicaraan langsung pertama mereka sejak Oktober sebagai "terus terang".

Wang mengatakan pada Senin (11/7/2022) bahwa dia telah memberi tahu Blinken bahwa kedua belah pihak harus membahas penetapan aturan untuk interaksi positif dan untuk bersama-sama menegakkan regionalisme di Asia-Pasifik.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya