Kisah Kakak Beradik Tulis Surat dengan Darah Sendiri Demi Tuntut Keadilan untuk Ibunya yang Dibunuh Sang Ayah

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 30 Juli 2022 13:45 WIB
Kisah gadis remaja India yang menulis surat dengan darahnya sendiri demi menuntut keadilan untuk ibunya yang dibunuh oleh ayahnya (Foto: Tangkapan layar)
Share :

"Pukul 06.30, kami dibangunkan oleh tangisan ibu kami. Kami tidak bisa membantunya karena pintu kamar kami terkunci dari luar. Kami melihatnya terbakar," kata gadis-gadis itu dalam kesaksian mereka di persidangan.

Latika mengatakan setelah panggilan mereka ke polisi setempat dan layanan ambulans diabaikan, mereka menelepon paman dan nenek dari pihak ibu yang segera datang dan membawa ibu mereka ke rumah sakit.

Menurut dokter yang merawatnya, Anu Bansal mengalami luka bakar 80%. Dia meninggal beberapa hari kemudian di rumah sakit.

Kasus mereka menjadi pusat perhatian hanya setelah gadis-gadis itu – yang saat itu berusia 15 dan 11 tahun - menulis surat dengan darah mereka sendiri kepada Kepala Menteri saat itu Akhilesh Yadav. Mereka menuduh pejabat polisi setempat mengubah kasus pembunuhan menjadi kasus bunuh diri.

Penyelidik polisi setempat kemudian diskors karena tidak melakukan penyelidikan yang tepat dan Yadav memerintahkan polisi senior dan pejabat administrasi untuk mengawasi kasus tersebut.

"Kami membutuhkan waktu enam tahun, satu bulan dan 13 hari untuk akhirnya mendapatkan keadilan," terang Sanjay Sharma, pengacara yang mewakili kedua kakak beradik di pengadilan, kepada BBC.

"Ini adalah contoh langka anak perempuan mengejar kasus melawan ayah mereka sendiri dan akhirnya mendapatkan keadilan," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya