Hanya Diakui oleh Belasan Negara, Ini Alasan Taiwan Ingin Merdeka dari China

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 04 Agustus 2022 14:01 WIB
Foto: Reuters.
Share :

Kemudian pada 1971, PBB mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing dan pemerintah ROC dipaksa keluar. Pada 1978, China juga mulai membuka ekonominya. Menyadari peluang perdagangan dan kebutuhan untuk mengembangkan hubungan, AS secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing pada 1979.

Sejak itu jumlah negara yang mengakui pemerintah ROC secara diplomatis turun drastis menjadi sekira 15 negara.

Kini, meski memiliki semua ciri negara merdeka dan sistem politik yang berbeda dari China, status hukum Taiwan tetap tidak jelas.

Hubungan mulai membaik pada 1980-an ketika Taiwan melonggarkan aturan tentang kunjungan dan investasi di China. Pada 1991, ia menyatakan bahwa perang dengan Republik Rakyat Cina telah berakhir.

Tokoh Kuomintang Chiang Kai-Shek yang menjadi presiden pertama Taiwan. (Foto: Central Press)

China mengusulkan apa yang disebut opsi "satu negara, dua sistem", yang katanya akan memungkinkan otonomi yang signifikan bagi Taiwan jika setuju untuk berada di bawah kendali Beijing. Sistem ini mendukung kembalinya Hong Kong ke China pada 1997 dan cara Hong Kong diperintah hingga saat ini, ketika Beijing berusaha meningkatkan pengaruhnya.

Taiwan menolak tawaran itu dan Beijing bersikeras bahwa pemerintah ROC Taiwan tidak sah, tetapi perwakilan tidak resmi dari China dan Taiwan masih mengadakan pembicaraan terbatas.

Kemudian pada tahun 2000, Taiwan memilih Chen Shui-bian sebagai presiden, yang membuat Beijing khawatir. Chen dan partainya, Partai Progresif Demokratik (DPP), secara terbuka mendukung "kemerdekaan".

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya